advertisements
advertisements
advertisements

Kisah Hidup Baharuddin Lopa, Jaksa Pemberani Kepercayaan Gus Dur

advertisements

Jakarta – Baharuddin Lopa merupakan salah satu sosok jaksa legendaris di Indonesia. Keberanian, kejujuran dan sikap sederhananya jadi inspirasi bagi masyarakat.

Sosoknya menarik untuk kembali diulas bertepatan dengan Hari Bhakti Adhyaksa Ke-63 yang jatuh pada hari ini ini, Sabtu 22 Juli 2023.

Pada tahun 2023, tema peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-63 adalah “Penegakan Hukum yang Tegas dan Humanis Mengawal Pembangunan Nasional”.

Baharuddin Lopa Jaksa Agung Indonesia periode 2 Juni – 3 Juli 2001. Baharuddin Lopa adalah seorang yang sangat berani dan amanah dalam menjalankan tugasnya. Selain sebagai Jaksa Agung, pria kelahiran Polewali Mandar pada 3 Juli 1935 ini juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Arab Saudi.

Keberanian Lopa membuat Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menunjuknya sebagai Jaksa Agung. Lopa dipercaya bisa menangani kasus-kasus korupsi dengan nilai fantastis. Salah satu kasus yang ditanganinya adalah kroni Soeharto.

Di usianya yang baru menginjak 23 tahun, Lopa sudah menjadi jaksa di Kejaksaan Negeri Makassar. Tahun 1959, ia diangkat menjadi Bupati Majene pertama. Saat menjalankan tugasnya sebagai bupati itulah, Lopa mendapati banyak pihak yang ingin menyuapnya. Dengan tegas, Lopa menolak hal itu dan tetap fokus bekerja untuk rakyat. Meskipun banyak mendapat ancaman, Lopa tak pernah takut.

Pada 9 Februari sampai 2 Juni 2001, Lopa didapuk menjadi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI ke-23. Ia sempat menjebloskan seorang pengusaha kayu dan Bob Hasan (mantan Menteri Perindustrian) ke dalam penjara.

Lopa dikenal sebagai pribadi yang sangat sederhana. Tempat tinggalnya di Pondok Bambu tidak terlalu besar. Saat bepergian dan beraktivitas, ia setia menggunakan mobil lamanya yang ia beli secara kredit.

Walaupun mempunyai jabatan tinggi dan menjadi orang penting di negeri ini, Lopa tidak mengizinkan keluarganya untuk menikmati fasilitas yang diberikan negara. Contohnya, ia melarang istrinya, Indrawulan Majid Tongai, saat ingin menggunakan motor dinasnya untuk belanja ke pasar.

Lopa meninggal dunia pada 3 Juli 2001, dalam usia 66 tahun di Riyadh, Arab Saudi. Mengutip laman resmi Kejaksaan Republik Indonesia, Lopa diketahui menderita gangguan pada jantung. (Sumber : Okezone.com / (qlh) )

Facebook Comments Box
Open chat
Halo 👋
Mau Hubungi RASTRA.NEWS?